Doa Tolak Bala dengan Membalik Telapak Tangan

Hukum Doa Tolak Bala dengan Membalik Telapak Tangan
Hukum Doa Tolak Bala dengan Membalik Telapak Tangan

Syarah Shohih Muslim Lin Nawawi, Juz : 6 Hal : 190
وَحَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْقَى، فَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ»
.......................................
قَوْلُهُ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِسْتَسْقٰى فَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ قَالَ جَمَاعَةٌ مِنْ أَصْحَابِنَا وَغَيْرِهِمْ اَلسُّنَّةُ فِيْ كُلِّ دُعَاءٍ لِرَفْعِ بَلَاءٍ كَالْقَحْطِ وَنَحْوِهِ أَنْ يَرْفَعَ يَدَيْهِ وَيَجْعَلَ ظَهْرَ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ.
Artinya:
‘Abd bin Khumaid, Hasan bin Musa dan Hamad bin Salamah telah menceritakan kepada kami dari Tsabit, dari Anas bi Malik: “Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memohon hujan, lalu beliau menunjuk dengan punggung kedua telapak tangannya mengahadap ke arah langit.”
................
[Berkenaan dengan] Sabda Nabi : “Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memohon hujan, lalu beliau menunjuk dengan kedua punggung telapakk tangannya mengahadap ke arah langit”, sekelompok ulama’ madzhab syafi'i dan ulama' lainnya menyatakan bahwa disunnahkan dalam setiap do’a [yang berisi] menghilangkan bala' (musibah), seperti paceklik dan semacamnya, untuk mengangkat kedua tangannya dan menjadikan punggung (bagian luar) kedua telapak tangannya menghadap ke arah langit.

➋ Subulus Salam Syarah Bulughul Marom, Juz : 1 Hal : 455
)وَعَنْ أَنَسٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - «أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - اسْتَسْقَى فَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفِّهِ إلَى السَّمَاءِ» . أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ) فِيهِ دَلَالَةٌ أَنَّهُ إذَا أُرِيدَ بِالدُّعَاءِ رَفْعُ الْبَلَاءِ فَإِنَّهُ يَرْفَعُ يَدَيْهِ وَيَجْعَلُ ظَهْرَ كَفَّيْهِ إلَى السَّمَاءِ، وَإِذَا دَعَا بِسُؤَالِ شَيْءٍ وَتَحْصِيلِهِ جَعَلَ بَطْنَ كَفَّيْهِ إلَى السَّمَاءِ، وَقَدْ وَرَدَ صَرِيحًا فِي حَدِيثِ خَلَّادِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ أَبِيهِ «أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ إذَا سَأَلَ جَعَلَ بَطْنَ كَفَّيْهِ إلَى السَّمَاءِ، وَإِذَا اسْتَعَاذَ جَعَلَ ظَهْرَهُمَا إلَيْهَا» ، وَإِنْ كَانَ قَدْ وَرَدَ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ عَبَّاسٍ «سَلُوا اللَّهَ بِبُطُونِ أَكُفِّكُمْ وَلَا تَسْأَلُوهُ بِظَهْرِهَا» ، وَإِنْ كَانَ ضَعِيفًا فَالْجَمْعُ بَيْنَهُمَا أَنَّ حَدِيثَ ابْنِ عَبَّاسٍ يَخْتَصُّ بِمَا إذَا كَانَ السُّؤَالُ بِحُصُولِ شَيْءٍ لَا لِدَفْعِ بَلَاءٍ، وَقَدْ فَسَّرَ قَوْله تَعَالَى: {وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا} [الأنبياء: 90] أَنَّ الرَّغَبَ بِالْبُطُونِ وَالرَّهَبَ بِالظُّهُورِ.
Artinya:
(Dan dari Anas Ra. : “Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memohon hujan, lalu beliau menunjuk dengan bagian luar [punggung] telapak tangannya mengahadap ke arah langit”. HR. Muslim). Dalam hadis ini menunjukkan bahwa ketika beliau (Nabi Saw) hendak berdo’a untuk hilangnya bala’, maka beliau mengangkat kedua tangannya dan menjadikan kedua punggung telapak tangannya menghadap ke arah langit, dan ketika beliau berdo’a untuk meminta atau medapatkan sesuatu maka beliau menjadikan bagian dalam kedua telapak tangannya menghadap ke arah langit. Khollad bin Saib dengan gamblang telah meriwayatkan sebuah hadis dari ayahnya: “Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika [berdo’a untuk] meminta [sesuatu] beliau menjadikan bagian dalam kedua telapak tangannya menghadap ke arah langit, dan ketika minta perlindungan beliau menjadikan kedua punggung telapak tangannya menghadap ke arah langit.” Meskipun terdapat hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas [yang berbunyi]: “Memohonlah kalian kepada Alloh dengan bagian dalam telapak tangan kalian dan janganlah kalian memohon dengan punggungnya.” Meskipun hadis ini dlo’if. Maka kesimpulan dari kedua hadis di atas adalah bahwa hadisnya Ibnu Abbas adalah khusus untuk do’a yang berisi permohonan untuk mendapatkan sesuatu, bukan untuk menolak bala’. Dan sebagian ulama’ telah menafsirkan firman Alloh Ta’ala: "Dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas." (Q.S. Al Anbiya' : 90). Bahwasanya kata " رَغَبًا" ditafsirkan : berdo'a dengan bagian dalam telapak tangan, dan kata "رَهَبًا" ditafsirkan: berdo'a dengan bagian luar telapak tangan.

➌ Fathul Bari Syarah Shohih Bukhori Li Ibnu Hajar Al-Asqolani, Juz : 2 Hal : 158
قَالَ الْعُلَمَاءُ السُّنَّةُ فِي كُلِّ دُعَاءٍ لِرَفْعِ الْبَلَاءِ أَنْ يَرْفَعَ يَدَيْهِ جَاعِلًا ظُهُورَ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ وَإِذَا دَعَا بِسُؤَالِ شَيْءٍ وَتَحْصِيلُهُ أَنْ يَجْعَلَ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ انْتَهَى وَقَالَ غَيْرُهُ الْحِكْمَةُ فِي الْإِشَارَةِ بِظُهُورِ الْكَفَّيْنِ فِي الِاسْتِسْقَاءِ دُونَ غَيْرِهِ لِلتَّفَاؤُلِ بِتَقَلُّبِ الْحَالِ ظَهْرًا لِبَطْنٍ كَمَا قِيلَ فِي تَحْوِيلِ الرِّدَاءِ أَوْ هُوَ إِشَارَةٌ إِلَى صِفَةِ الْمَسْئُولِ وَهُوَ نُزُولُ السَّحَابِ إِلَى الْأَرْضِ
Artinya:
Para ulama’ mengatakan: sunnah mengangkat kedua tangan sambil menghadapkan kedua punggung telapak tangannya ke arah langit di dalam setiap do’a untuk menghilangkan bala’, dan [sunnah] menghadapkan kedua telapak tangannya ke arah langit ketika berdo’a untuk meminta atau mendapatkan sesuatu, selesai. Ulama’ lainnya mengatakan: hikmah menunjuk dengan kedua punggung telapak tangan dalam sholat istisqo’, bukan selainnya, adalah sebagai tafaa’ul [simbolisasi berharap nasib baik] dengan berbaliknya keadaan. Sebagaimana keterangan yang telah dikatakan dalam hal memindahkan selendang [dalam sholat istisqo’] sebagai pengisyaratan kepada sifat yang diminta, yaitu turunnya hujan ke bumi.
LihatTutupKomentar